SMPN 8 Solo Adakan Pelatihan Coding & Robotic Pada Kurikulum Merdeka

JATENGONLINE, SOLO – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan salah satu program prioritas lintas unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang melibatkan Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) : Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen): Direktorat Jenderal Guru, dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK): serta Direktorat Jenderal (Ditjen Vokasi).

Kurikulum Merdeka sangat penting diadopsi di sekolah untuk pembelajaran yang efektif dan berkualitas, dan mempermudah dalam rencana pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Namun saat ini masih banyak sekolah yang belum paham dan bingung dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Untuk itu diperlukan sosialisasi dan pendampingan dari mitra pembangunan untuk menjangkau sekolah-sekolah secara lebih luas.

PT Maleo Edukasi Teknologi (Educourse.id) sebagai salah satu mitra pembangunan Kemendikbudristek mempunyai komitmen untuk bersama-sama dengan Dinas Pendidikan Kota membantu satuan pendidikan untuk dapat mengimplementasi Kurikulum Merdeka dengan program Sosialisasi dan pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Oleh karena itu ada 2 (dua) sekolah yang menjadi sampel yaitu SMP Negeri 8 Surakarta, yang beralamat di Jl. HOS. Cokroaminoto No. 51, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah dan di SD Negeri Kleco, Jl. Slamet Riyadi No. 554, Kerten, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Sekolah tersebut dibantu untuk melakukan kegiatan pelatihan coding dan robotic. Untuk SMP Negeri 8 Surakarta dibawah pimpinan Triad Suparman, M.Pd. melakukan pelatihan pada hari Kamis – Jum’at tanggal 25 – 26 April 2024 dan Senin – Selasa, 29 – 30 April 2024 pada pukul 08.00 – 10.00 WIB.

Hari Kamis dan Jum’at pembelajaran coding yang telah terlaksana berupa pembuatan game. Siswa mempelajari matei Game Shark dengan menjalankan program di dalam web atau aplikasi yang bernama SCRATCH. Hari ke 3 dan 4 pembelajaran coding yang telah terlaksana berupa pembuatan proyek robotic. Siswa mempelajari materi “Lest make a move” dengan menjalankan program di dalam web kemudian diaplikasikan dalam alat robotic bernama ZOOMBIT.

Pelatihan gratis coding dan robotic ini dilakukan di ruang Laboratorium TIK (lantai bawah) SMP Negeri 8 Surakarta oleh siswa kelas 8 yang berjumlah 32 siswa. Perlu diketahui bahwa Laboratorium SMP Negeri 8 Surakarta ini sudah masuk dalam kriteria yaitu tersedianya device/computer yang dapat dioperasikan, tersedia koneksi internet, dan daya tampung laboratorium computer mencapai 15 siswa. Sedangkan sebagai Guru Pendamping antara lain Hesti Setyaningsih, S.Kom. (sekaligus Waka Kurikulum) dan Biyanto, S.Kom.

Di dalam pelatihan ini, menurut Hesti Setyaningsih, S.Kom. bahwa siswa yang menjadi peserta coding dan robotic ini sangat antusias sekali, semangat karena siswa merasa mendapatkan pengalaman yang baru dan yang belum pernah dilakukannya yaitu membuat game dan robot. Siswa merasakan bahwa materi yang diberikan sangat mudah untuk dipahami, bahkan pengajar dalam memnyampaikan materi sangat jelas dan yang paling disenangi siswa adalah ramah.

Durasi kegiatan Implementasi Coding dan Robotic pada Kurikulum Merdeka (IKM) jenjang SMP dilaksanakan selama 70 menit/sesi sebanyak 4 sesi. Menurut randown untuk pertemuan 1 SMP yaitu membuat Project Robotic “Turn Those Light On”. Pertemuan 2 membuat Project Robotic “Wall Follower”, pertemuan 3 membuat Project Robotic “Anti Drop”, dan pertemuan 4 membuat Project Robotic “Line Follower”.

Manfaat dan tujuan kegiatan ini antara lain untuk meningkatkan kemampuan problem solving siswa karena pada saat menyusun code akan ada pemecahan masalah di dalamnya dan kemudian maju melalui proses berulang dalam mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengimplementasikan solusi; meningkatkan kemampuan Computational Thinking karena melalui coding siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pola berpikir algoritmik dan dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah.

Kemudian meningkatkan kreativitas siswa karena dengan belajar coding, siswa akan terus-menerus didorong untuk bereksperimen membuat sesuatu; melatih kemampuan komunikasi sehingga jika siswa dihadapkan dengan sebuah masalah, siswa dapat berdiskusi dengan rekannya untuk menemukan solusi; dan melatih kegigihan dan kesabaran karena setiap code harus benar agar tidak terjadi eror.

Harapan dari Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd. ada pelatihan lagi yang serupa dengan durasi yang lebih lama. Termasuk menjadi inspirasi membuka ekstrakurikuler baru di SMP Negeri 8 Surakarta. Ucapan teima kasih juga disampaikan beliau karena SMP Negeri 8 Surakarta bisa terpilih menjadi salah satu sampel pelatihan coding dan robotic dari pusat. (*)

*) Oleh: Sri Suprapti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *