Mangayubagyo Purna Tugas Guru SMPN 8 Surakarta

Oleh : Sri Suprapti, Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta

JATENGONLINE, SOLO Purna tugas atau masa pensiuan adalah berakhirnya masa tugas dalam melakukan pekerjaan sebagai seorang pegawai ASN. Masa kerja setiap pegawai akan berakhir ketika pegawai mencapai batas usia pensiun. Adanya pertemuan pasti juga ada perpisahan, itulah sunnatullah yang tidak bisa kita hindari. Suka tidak suka senang tidak senang kita pasti akan mengalami peristiwa tersebut.

Datang akan pergi, awal akan berakhir, terbit akan tenggelam, seperti dalam lirik lagu, demikianlah yang dialami oleh Titik Haryani, S.Pd. ( Guru Bahasa Indonesia) yang berakhir masa tugasnya Januari 2024 dan Dra Sri Suprapti (Guru Bahasa Jawa sekaligus Sie Publikasi) yang berakhir masa tugasnya 1 Maret 2024 lalu.

Dengan demikian, beberapa hari yang lalu Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Tiad Suparman, M.Pd. mengadakan acara perpisahan dan mengenang masa bersama Titik Haryani, S.Pd. dan Dra. Sri Suprapti. Untuk mangayubagyo kali ini Dra. Sri Suprapti tidak bisa hadir, karena ada sesuatu hal, dan diwakili oleh Siti Martabatul Aliyah, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia yang masih aktif).

Dalam sambutannya Triad Suparman, M.Pd. mengatakan, bahwa SMP Negeri 8 Surakarta adalah rumah ke dua bagi beliau karena hampir setiap hari datang ke sekolah, dan merasa senang menjadi bagian dari keluarga besar SMP Negeri 8 Surakarta, senang dengan gotong royongnya.

Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd. mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada 2 (dua) guru yang purna tugas, perpisahan ini bukanlah perpisahan selama-lamanya tetapi perpisahan tugas, tentu saja masih bisa bertemu dan silaturahmi kembali di acara keluarga bahkan acara sekolah. Harapan Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, semoga sekolah ini akan selalu maju dan menjadi sekolah yang difavoritkan para orang tua untuk menyekolahkan anaknya.

Kegiatan mangayubagyo ini berlangsung pada siang hari Jum’at, 19 April 2024, pukul 13.00 WIB sampai selesai di de’Lima Catering. Menurut Ketua Keluarga SMP Negeri 8 Surakarta, Nur Barokah, S.PdI, bahwa acara ini sekaligus Halal Bi Halal keluarga besar SMP Negeri 8 Surakarta. Kegiatan yang luar biasa, karena dihadiri oleh Keluarga Besar SMP Negeri 8 Surakarta antara lain Bapak/Ibu Guru yang sudah purna tugas dan alih tugas, serta Bapak Ibu Guru/Karyawan SMP Negeri 8 Surakarta.

Pembacaan Ikrar Halal Bi Halal dari perwakilan Bapak/Ibu Guru, Karyawan kepada Kepala Sekolah dan dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Titik Haryani, S.Pd. dan Sri Suprapti yang diwakili oleh Siti Martabatul Aliyah, S.Pd.

Titik Haryani, S.Pd. dan Dra. Sri Suprapti, telah menyelesaikan masa baktinya selama lebih dari 20 tahun mengajar. Oleh karena itu sekolah memberikan kenang-kenangan sebagai tanda apresiasi atas pengabdiannya kepada SMP Negeri 8 Surakarta.

Penyerahan kenang-kenangan berlangsung haru, Keduanya mengaku sangat berterimakasih atas perhatian yang diberikan pihak sekolah dan juga teman-teman sejawat sesame Guru. Titik Haryani, S.Pd. sekaligus mewakili Sri Suprapti menyampaikan ucapan permohonan maaf dan berterimakasih atas perhatian yang diberikan, teutama kepada teman-teman sejawat sesama Guru yang selama ini mendukung dan membantu dalam melaksanakan tugas sebagai guru.

Sri Suprapti, sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada keluarga besar SMP Negeri 8 Surakarta, yang sudah mengantarkan mulai dari sebagai Guru Bantu hingga memasuki masa pensiun. Walaupun sudah lebih dari 20 tahun mengabdi namun merasa belum bisa optimal dalam pengabdiannya untuk SMP Negeri 8 Surakarta tercinta ini. Harapan Prapti, SMP Negeri 8 Surakarta dibawah guru-guru muda saat ini bisa mengantarkan siswa-siswinya untuk menorehkan prestasi, lebih-lebih dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah yang visioner seperti Bapak Triad Suparman, M.Pd. ini.

Masa pensiun bukan akhir dari aktivitas dan kreatifitas, otak harus dirangsang untuk berfikir sehingga tetap produktif. Pengabdian tidak berhenti hanya karena kita memasuki purna tugas, setelah kita memasuki masa pensiun semangat dan optimism harus tetap menyala. Justru masa pensiun akan dimulainya pengabdian kepada masyarakat yang sesungguhnya.

Perpisahan hanya fisik semata, di hati kami akan selalu ada semangat dalam senyum manis yang tiada dua. semoga bahagia di masa purna. (*) 

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *