JATENGONLINE, SOLO – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Rejeki mengadakan kegiatan Parenting, Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama mengusung tema “Peran Orang Tua Dalam Mencegah Bullying di Lingkungan Sekolah danasyarakat” di The Amrani Syariah hotel. Kamis (28/3/2024)
Menghadirkan nara sumber kompeten di bidangnya, tokoh agama, tokoh masyarakat, orang tua murid, para tutor dan Mitra PKBM Cahaya Rejeki.
Bahwa PKBM Cahaya Rejeki memiliki misi menyelenggarakan Pendidikan Non Formal yang inovatif, aplikatif, berdaya saing dan berkemitraan.
“Memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu berkarya yang mendatangkan income,” papar Kepala Sekolah PKBM Cahaya Rejeki, Siti Badriyah, S.Pd.M.Pd
Untuk undangan parenting, lanjut Badriyah, terbatas yakni dikisaran 50 orang untuk efektifitas meskipun banyak permintaan yang ingin turut serta acra tersebut.
“Silaturrahmi ini untuk lebih mengenalkan PKBM Cahaya Rejeki kepada masyarakat, disamping mempererat jalinan kerjasama yang lebih terarah dan harmonis,” terangnya.
Berbagai Program dan Ekstra Kurikuler dilaksanakan sebagai inovasi dan penguatan kualitas, seperti pengembangan yang dilakukan PKBM Cahaya Rejeki saat ini yakni bercocok tanam dengan sistim Hidrophonik, bertani dengan lahan yang minimalis.
Diakui Badriyah memang masyarakat tahunya jika PKBM itu hanyalah Kejar Paket, Home Scooling, sementara untuk pendidikan non formal di PKBM Cahaya Rejeki ada Program PAUD, Bimbel, Kejar Paket setara SD, SMP dan SMA serta program pendidikan ketrampilan bertani Hidroponik, Ketrampilan Komputer, selain ada program pendampingan masyarakat.
Bahkan di PKBM Cahaya Rejeki juga telah membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) yang kini on progres untuk Proses Perijinanya. Disetiap hari Jum’at selalu diselenggarakan kegiatan Jumat Berkah, memberikan sedekah kepada sekitar yang dilayani ada 200-an kepala keluarga dimana PKBM Cahaya Rejeki berada yakni di wilayah Banyuanyar, Banjarsari, Solo.
“PKBM Cahaya Rejeki tidak hanya melaksanakan program belajar mengajar saja, dengan program ketrampilan berharap mampu meningkatka perekonomian keluarga,” papar Badriyah.
PKBM Cahaya Rejeki memiliki visi terwujudnya pusat kegiatan belajar masyarakat yang mampu memberdayakan potensi masyarakat untuk menggerakkan pembangunan dibidang sosial, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.
Sehingga para lulusannya tidak hanya dibidang akademik semata yang menonjol tapi juga potensi bidang kewirausahaan, artinya sekolah memberikan pendidikan kemandirian dan bisa punya penghasilan dan tidak selalu bergantung pada orang tua .
Kualitas lulusan PKBM Cahaya Rejeki pun tidak ‘kaleng-kaleng’ mereka banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ternama, bahkan sampai keluar Negeri diantaranya Turki, Korea, China dan lainya.
Konsep yang ditetapkan di PKBM Cahaya Rejeki pun cukup unik, yaitu antara orang tua murid dan sekolah tidak ada jarak, penuh rasa kekeluargaan yang sangat erat, dipelihara dan dipertahankan untuk bersama-sama mendidik dan mewujudkan cita-cita anak agar tercapai.
“Untuk mencetak generasi yang baik, diperlukan pendidikan yang baik,” tegas Badriyah.
PKBM Cahaya Rejeki pun terus berbenah demi menjalankan amanah yang diberikan boleh orang tuan murid dan masyarakat, seiring dengan itu infrastruktur pun di benahi dengan membangun banyak ruang kelas menjadi dua lantai.
Sedikitnya total ada 311 total siswa yang kinienempuh program belajar, mereka masuk dari Senin sampai Jum’at dan hasilnya cukup baik misalkan paket C yang mau kuliah juga bisa.
“Alhamdulillah selama ini anak didik baik, sopan dan santun, dengan biaya yang sangat murah dan terjangkau, kedepan mulai dirintis Program Unggulan,” lanjut Badriyah.
Acara Parenting yang menghadirkan Drs.H. Joko S, M.Pdi, M.Ag menjadi nara sumber dengan latar belakang pendidik dari berbagai jenjang dan juga dosen Institut Islam Mamba’ul Ulum (IIM) Solo.
“Pendidikan yang baik bagi anak adalah contoh dari orang tuanya,” jelas Joko
Jika orang tua bisa memberikan contoh perbuatan baik yang nyata pada anak, maka anak otomatis akan mencontohnya, bukan hanya pendidikan teori semata dan tidak hanya sekedar di omongan.
Acara hari itu ditutup dengan pemberian santunan kepada anak yatim, dan buka puasa bersama, kegiatan rutin tahunan ini terus akan dipertahankan dan dilkasanakan tiap bulan Ramadhan. (*/ian)