Kajian Idul Adha di Masjid Al Hijrah Karangasem, H. Puspo Wardoyo Ajak Jemaah Menjaga Iman & Mensyukuri Nikmat Allah SWT

JATENGONLINE, SOLO – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1445 H, Takmir Masjid Al Hijrah, Karangasem, Laweyan Surakarta melaksanakan pengajian umum, Selasa (18/6/2024) malam, yang di hadiri oleh ratusan jemaah masjid tersebut dan warga sekitar.

Sebelumnya digelar Shalat Id dan pemotongan hewan kurban oleh H. Puspo Wardoyo Owner Ayam Bakar Wong Solo berjumlah enam ekor, selain di Masjid Al Hijrah Laweyan, Barkah Teknik, dan dua sapi diserahkan di dua masjid sekitar Kali Pepe Land.

Pengajian umum menghadirkan Ustadz Yoyok, yang tak lain adalah warga setempat dan teman bermain masa kecil bos Wong Solo Group.

Takbir sebagai pembuka kajian pada malam tersebut yang diikuti para jemaah yang hadir, sehingga terdengar gemuruh menggetarkan hati.

“Nabi Muhammad saw menyebutkan tujuh orang yang catatan pahala terus mengalir. Mereka adalah orang yang melakukan kebaikan yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh dirinya, tetapi kebaikan yang manfaatnya berkelanjutan, melampaui, dan tidak terbatas (at-ta’addi),” terang Ustadz Yoyok.

Ustadz Yoyok

“Hadits sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Ada tujuh jenis amal yang pahalanya mengalir terus kepada seseorang di alam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu, (2) orang yang mengalirkan (mengeruk atau meluaskan) sungai, (3) orang yang menggali sumur, (4) orang yang menanam pohon kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang mewariskan mushaf, (7) orang yang meninggalkan anak keturunan yang memintakan ampunan baginya sepeninggal kematiannya,” (HR Al-Bazzar, Abu Nu’aim, dan Al-Baihaqi)

Sementara berhijrah di jalan Allah, niscaya akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang berlimpah. Kewajiban mukmin terhadap Al Qur’an yaitu Al Mu’ayasayatu ma’al Qur’an (berinteraksi dengan Al-Qur’an).

“Mudah-mudahan kita diberikan kemudahan untuk mengamalkan dan menerapkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Ustadz Yoyok.

Jemaah Masjid Al Hijrah saat kajian

Sedangkan bersyukur adalah cara berterima kasih atas semua nikmat dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT karena dengan mensyukuri segala nikmat-Nya merupakan salah satu bagian dari tanda keimanan seseorang kepada Allah SWT. Bersyukur juga dapat diartikan dengan menerima segala nikmat yang telah Allah SWT berikan sebagai sarana ibadah dan menjaga diri dari segala macam bentuk maksiat.

Sebelum jadi Masjid Al Hijrah ini, kata H. Puspo Wardoyo, dulunya berupa mushola yang dibangun bulan April 1998 kemudian direhab menjadi masjid Al Hijrah yang cukup megah.

Makan bersama usai kajian oleh Ayam Bakar Kaki Lima Wong Solo Group

Disebut Al Hijrah karena berpindah berpindah perilaku dan semua hal dari negatif ke positif. “Menjaga Iman jihad,” lanjut Puspo Wardoyo yang selalu menyempatkan dakwah dan sedekah

Puspo Wardoyo mengatakan pihaknya berkurban untuk meniru ketauhidan Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. “Patut saya tiru untuk berkurban harta jiwa dan perasaan seperti yang diteladankan oleh Nabi Ibrahim A.S,” tuturnya.

Pengajian di tutup dengan doa yang di sampaikan oleh Takmir Masjid Al Hijrah, Karangasem, Laweyan Muhammad Basyir Sahid dan diakhiri dengan makan bersama yang di sediakan oleh Ayam Bakar Wong Solo dan pembagian sedekah uang. (*/ian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *